Rencan Bisnis: Cara Memperkirakan Pemasukan dan Pengeluaran
Halo elppaster, selamat datang kembali di serial "Business Plan" episode-15. Yang belum baca episode sebelumnya silahkan baca dulu Struktur Perusahaan.
Di artikel ini, kita akan belajar cara memperkirakan pemasukan dan pengeluaran (disebut juga P&L projection, atau proyeksi untung rugi).
Perkiraan keuangan bisnis biasanya dibuat untuk waktu 1 tahun, kadang juga bisa untuk 3 sampai 5 tahun.
Kenapa lebih baik pakai 1 tahun dulu?
Karena pasar atau kondisi bisnis cepat berubah. Jika kita membuat rencana untuk 3 tahun, bisa saja setelah 1 tahun rencana itu sudah tidak cocok lagi.
Dengan membuat rencana 1 tahun, kita bisa tahu:
- Apakah uang yang kita investasikan akan untung atau tidak?
- Mulai bulan ke berapa kita mulai untung?
- Kalau rugi, kita bisa tahu penyebabnya dan bisa cari solusi.
Nah, untuk membuat rencana keuangan seperti ini, kita perlu P&L (Profit and Loss).
P&L adalah laporan keuangan yang menunjukkan:
- Total pendapatan (uang masuk),
- Total biaya (uang keluar),
- Dan sisa keuntungannya (laba bersih).
Kalau kamu belum tahu soal P&L, kamu bisa lihat pelajaran pertama tentang Akuntansi Bisnis, karena di situ dijelaskan lebih lengkap.
P&L ini sangat berguna untuk:
- Melihat apakah bisnismu tumbuh atau tidak,
- Mengetahui bagian mana dari bisnis yang menghasilkan uang paling banyak,
- Menemukan biaya yang bisa dikurangi supaya keuntungan lebih besar,
- Dan melihat produk atau layanan mana yang paling bagus penjualannya.
Sekarang kita lihat contoh proyeksi keuangan selama 1 tahun.
Misalnya kita punya toko buah.
Pendapatan kita berasal dari:
- Buah pir (80% dari total penjualan),
- Dan buah lainnya.
Contoh: di bulan Januari, toko mendapatkan pemasukan sebesar Rp160.000.000. Lalu di bulan-bulan berikutnya, pendapatannya naik terus.
Kita bisa lihat juga kolom pertumbuhan pendapatan (berapa persen naiknya dari bulan ke bulan).
Sekarang mari kita bahas bagian-bagian pentingnya:
COGS (Cost of Goods Sold) = biaya membeli buah (pir dan buah lainnya).
Karena kita mau jual lebih banyak buah, otomatis kita harus beli lebih banyak juga. Jadi COGS naik dari bulan ke bulan.
Gross Margin (Laba Kotor) = keuntungan sebelum dipotong biaya operasional.
Contohnya di toko buah ini, Gross Margin-nya 70%, itu sangat bagus!
Semakin besar Gross Margin, semakin mudah bisnis kita membayar biaya-biaya lainnya, seperti:
OPEX (Operational Expenses) = Biaya Operasional
Ini adalah biaya yang harus dibayar setiap bulan, seperti:
- Sewa tempat,
- Gaji karyawan,
- Gaji akuntan,
- Listrik dan air, dll.
Contoh: total biaya operasional toko buah ini adalah Rp64.000.000.
Karena cuma punya 1 pegawai dan sewa tempat kecil, biayanya tidak terlalu besar.
EBITDA
Ini istilah penting ya!
EBITDA = Laba sebelum bunga, pajak, dan penyusutan.
Contoh: toko buah punya EBITDA sebesar Rp48.000.000.
Cara hitungnya: Gross Margin dikurangi OPEX.
EBITDA ini penting sekali kalau suatu saat kamu ingin:
- Menjual bisnismu, atau
- Pinjam uang ke bank.
Karena EBITDA menunjukkan kesehatan keuangan dari bisnismu.
Dalam contoh ini:
- Tidak ada penyusutan, karena belum beli aset seperti mesin atau peralatan.
- Tidak ada bunga, karena tidak punya pinjaman.
- Jadi EBIT (laba usaha) = EBITDA = Rp48.000.000.
Akhirnya, setelah dipotong pajak omzet, kita dapat laba bersih sebesar Rp46.400.000.
Keuntungan bersih 29% itu bagus banget untuk toko buah kecil!
Setelah kamu buat estimasi untuk Januari, lanjutkan ke bulan-bulan berikutnya sampai selesai 1 tahun penuh.
Kalau sudah selesai 1 tahun, kamu bisa mulai memperkirakan untuk tahun ke-2 atau ke-3.
Tapi aku sarankan: fokus dulu buat rencana yang akurat untuk 1 tahun.
Apa yang harus kamu lakukan sekarang?
- Buat P&L milikmu sendiri.
- Mulai dari bagian pemasukan (income): kamu mau jual apa? Buah, minuman, jasa, dll.
- Lalu hitung COGS: biaya untuk beli atau membuat barang yang kamu jual.
- Setelah itu, hitung Gross Margin, lalu tulis semua biaya bulanan di bagian OPEX.
- Dari situ kamu bisa lihat berapa EBITDA, pajak, dan akhirnya laba bersih.
Gunakan contoh toko buah ini sebagai inspirasi ya.
Aku yakin kamu pasti bisa buat P&L-mu sendiri!
Sampai ketemu di pelajaran selanjutnya,
Kita akan bahas tentang Anggaran Awal Usaha (Startup Budget).
Sampai jumpa! 🌟
Posting Komentar untuk "Rencan Bisnis: Cara Memperkirakan Pemasukan dan Pengeluaran"
Posting Komentar