Iklan Header

Charger Fast Charging Bikin Baterai Lebih Boros?

Beberapa waktu lalu, sekitar 3 bulan lalu, Elppas ganti baterai Xiaomi POCO X3 NFC dengan merk Hippo. Brand tersebut sudah cukup terkenal lah ya dan banyak direkomendasikan pengguna smartphone.

Tapi setelah saya ukur kapasitasnya dengan menggunakan aplikasi AccuBattery Pro, ternyata dari awal sampai kemarin kapasitas terbaca stuck di kisaran 89-91%. Tidak seperti baterai Rakkipanda Realme 5 yang awal-awal pemakaian kapasitas baterai terbaca 98-101%.

Baru kemarin saya dapat "ilham", apakah mungkin karena fast charging sehingga daya yang masuk ke baterai banyak yang "melesaet"? Karena waktu mengukur pakai Charger Doctor pun sama, kalau menggunakan fast charging (Mi Turbo Charge 33W) maka arus yang masuk ke baterai lebih sedikit.

Jadi kemarin malam saya coba cas si POCO X3 NFC pakai charger standar 5V~2A (10W) miliki si Realme 5. Dan hasilnya tadi pagi cukup mengejutkan, status kesehatan baterai (battery health) di AccuBattery naik menjadi 93%.

Lihat grafik perbandingan;

Kiri Realme 5 tidak fast charging pengisian baterai cenderung rata. Itu data 19 bulan, kapasitas baterai terus menurun. 

Kanan Poco X3 NFC, saat pakai charger 33 watt kapasitas pengisian naik turun jarang sampai diatas 90%, sedangkan saat pakai standar charger 10w cenderung naik diatas 90%. Data 11 bulan, kebanyakan pake fast charging 33w Xiaomi original. 

Jadi kesimpulan sementara, menurut pengalaman saya, ngecas menggunakan charger standar 5V~2A (10W) lebih efisien dalam mengisi sel-sel baterai dibandingkan dengan menggunakan charger fast charging (33W).

Jadi terasa boros setelah ngecas pakai fast charger itu lebih disebabkan karena baterai tidak terisi secara sempurna.

Sama halnya dengan pengisian daya kendaraan. Dikutip dari situs MercedesBenzOfLittleOn.com, mengatakan bahwa:

Sebagian besar ahli setuju bahwa pengisian lambat masih merupakan cara terbaik untuk mengisi daya EV, karena menggunakan voltase rendah dan memberikan waktu yang cukup untuk stabilisasi ion. Namun, menggunakan pengisi daya cepat sesekali untuk menyelesaikan perjalanan tidak akan memberikan efek berarti pada kesehatan baterai.

Nah, jika kalian terbiasa mengisi baterai dimalam hari (ditinggal tidur), sampai pagi baru dicabut, maka sebaiknya gunakan charger standar 10W saja agar baterai terisi lebih efektif. Gunakan fast charging di siang hari, atau di saat terburu-buru saja.

Mungkin hal ini juga yang membuat Apple dan Samsung tidak mau ikut-ikutan menambahkan fitur fast charging yang terlalu besar dayanya.

Jika kalian punya pengalaman yang sama, ataupun berbeda, silahkan komentar ceritakan pengalaman kalian.

Posting Komentar untuk "Charger Fast Charging Bikin Baterai Lebih Boros?"