Iklan Header

Ngeblog atau Nge-Vlog, Pilih yang mana? Cek Dulu Kelebihan dan Kekurangannya

Mau mulai nge-blog atau nge-vlog di tahun 2019 ini? Bingung? Blogger or Vlogger (Youtuber)?

Vlog sebenarnya adalah singkatan untuk Video Blog atau yang biasa dikenal dengan budaya YouTube, orang-orang menonton seperti di TV.

Di sisi lain, seorang blogger adalah seseorang yang menulis artikel tentang beberapa niche tertentu dan orang membaca artikel-artikel itu melalui internet seperti membaca koran, majalah atau buku.

Jika Anda mengunjungi YouTube, Anda akan melihat jutaan video keren diunggah setiap menit. Anda mungkin juga mengikuti beberapa selebritas internet populer seperti Riar Ricis atau ATTA HALILINTAR, hahaha..

Bayangkan, bisakah Anda membuat video seperti ini? Bisakah Anda menjadi vlogger juga? Tapi tidak hanya seperti mereka, banyak celah membuat video jenis lain seperti tutorial, prank, ceramah, reaksi, review, unboxing, dll..

Baca Juga: Youtuber Pendiam, Gak Ngomong, Cuma Gitu Dapat 348K Subscriber

Nah di posting ini saya akan menjelaskan semua kelebihan/kekurangan dan biaya menjadi vlogger dibandingkan dengan seorang blogger.

Kelebihan Nge-Vlog dibanding Blog


Keuntungan utama membuat vlog adalah bahwa ia jauh lebih menarik daripada blog umum. Blog umum adalah situs web dengan banyak konten. Orang-orang menavigasi seluruh situs mencari konten yang mereka butuhkan dan kemudian membacanya.

Karena blog adalah teks tertulis, kebanyakan orang lebih mudah bosan dibandingkan dengan vlog.

Karena vlog umumnya adalah video dengan banyak efek musik latar dan skrip yang hebat, orang melihatnya sebagai media hiburan. Juga karena ini adalah video, Anda sebenarnya dapat berbagi screencast atau bahkan menunjukkan kepada pemirsa apa yang sebenarnya ingin Anda katakan.

Sedangkan di blog, satu-satunya pilihan yang Anda miliki adalah menyematkan video atau gambar ke dalam posting Anda.

Saat ini orang lebih mencari video daripada mencari artikel. Penelitian di Universitas California menunjukkan bahwa orang sekarang mencari di YouTube terlebih dahulu sebelum mencari di Google dan YouTube adalah mesin pencari terbesar kedua di dunia.

Kekurangan Vlog dibanding Blog


Salah satu kelemahan utama dari vlog adalah bahwa isinya tidak dapat diubah begitu sudah di publish (diterbitkan). Jadi jika Anda baru menyadari ada kesalahan di video setelah dipublish, Anda tidak dapat dapat mengubahnya kecuali merekam ulang video atau edit lagi dan publish yang baru.

Tetapi jika Anda seorang blogger dan Anda ingin membuat beberapa perubahan dalam artikel Anda setelah diterbitkan, Anda dapat melakukannya dengan sangat mudah, tanpa usaha ekstra.

Tapi sekali lagi, blog kurang menghibur seperti vlog karena media utamanya adalah berbasis teks.

Bagaimana dengan monetisasi? (Menghasilkan Uang dari Blog/Vlog)


Nah, pada akhirnya orang-orang membuat blog atau vlog untuk mendapatkan uang melalui monetisasi, seperti menggunakan Adsense. Adsense tidak hanya memonetisasi blog, tetapi juga memonetisasi video YouTube sebagai bagian dari program mitra YouTube.

Jadi, jika Anda memiliki channel YouTube yang sukses dengan video yang menghibur dan menarik yang orang suka tonton, YouTube akan dengan senang hati menerima Anda ke dalam program mitra mereka dan Anda dapat mulai menayangkan iklan di video Anda.

Muali tahun 2018, syarat channel Youtube bisa dimonetisasi adalah 4000 menit ditonton dan 1000 subscriber. Akan di review terlebih dahulu apakah channel layak atau tidak, bisa diterima bisa ditolak.

Soal penghasilan, menurut pengalaman saya pribadi kurang lebih sama dengan blog, kalau di blog susah dapat view, CTR cendrung rendah, tapi biaya per klik (BPK) lebih besar. Sedangkan di youtube lebih mudah dapat view, CTR atau yang klik iklan cenderung lebih tinggi, tapi biaya per klik (BPK) lebih kecil.

Selain Adsense tentu juga ada cara lain untuk menghasilkan uang melalui blog/vlog, seperti affiliate, endorse, promosi jualan, dll..

Bagaimana dengan Modal Blog vs Vlog?


Jika Anda berencana membuat blog, semua investasi yang Anda butuhkan adalah hosting, nama domain, dan biaya pengembangan situs web (jika Anda tidak melakukannya sendiri). Buat pemula bisa pakai Blogger seperti saya gratisan, cuma modal nama domain 125rb/tahun.

Tetapi jika Anda berpikir untuk membuat vlog, Anda mungkin tidak memerlukan biaya situs web, Anda harus mengeluarkan lebih banyak lagi untuk DSLR atau merekam video yang bagus, komputer dengan spesifikasi perangkat keras lebih tinggi untuk mengedit video dan pengetahuan pengeditan yang sangat baik di Adobe Premier Pro , Adobe After Effect dll, studio untuk merekam video, lampu khusus, skrip untuk video dan banyak lagi hal-hal kecil.

Tapi untuk pemula bisa juga menggunakan ponsel sebagai alat perekam. Nanti jika sudah berkembang dan mendapatkan penghasilan cukup, Anda mungkin perlu merekrut orang untuk mengedit video Anda sehingga terlihat profesional dan Anda mungkin perlu tim khusus untuk merekam video Anda.

Seperti yang Anda lihat bahwa investasi lebih besar untuk vlog, tentu saja jika Anda berencana untuk membuat vlog yang sukses. Kalau tidak, jika video Anda tidak cukup menghibur, orang hanya akan meninggalkannya dan mencari video menghibur lainnya.

Selalu ingat bahwa vlog selalu tentang hiburan dan efek video keren. Bahkan jika Anda mendidik orang melalui video Anda, Anda harus melakukannya sedemikian rupa sehingga selalu menghibur. Sebagai contoh, Anda dapat menonton video dari vSauce, Verisatium, Calon Sarjana, YT Crash dll.

Memilih Sesuai Kepribadian


Pilihannya sepenuhnya terletak pada diri Anda masing-masing karena tak semua orang cocok dengan vlog. Kedua mode komunikasi memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membuat keputusan.

Jika Anda bukan penulis yang hebat, dan lebih mudah untuk berbicara dengan orang lain - vlogs mungkin akan lebih cocok dengan Anda. Namun, jika Anda adalah orang yang mengekspresikan diri lebih baik dengan kata-kata tertulis, blog mungkin lebih tepat untuk Anda.

Seperti saya yang ngomongnya lambat..

 
Baca Juga: Nge Blog Masih Bisa Dapat Uang di Tahun 2019? Celah Masih Ada Walau Pesaing Tribun, Detik, Kompas, dkk

Mau dua-duanya? Tentu saja bisa, saya sendiri punya blog dan vlog karena terkadang ada hal yang lebih cocok dibikin video ada juga yang lebih cocok dibikin artikel. Video saya juga sering diperjelas di blog, karena blog bisa membahas lebih detail dan bisa diedit/update kapan saja untuk menyesuaikan dengan perubahan.

Jadi, apa pendapat Anda tentang vlog? Apakah Anda lebih suka vlogging daripada blogging? Mari berbagi pengalaman di bagian komentar di bawah..

Posting Komentar untuk "Ngeblog atau Nge-Vlog, Pilih yang mana? Cek Dulu Kelebihan dan Kekurangannya"