Iklan Header

Apa itu YouTube Retention? Tips Meningkatkan Durasi Tonton dan Menghindari Penonton Skip Video

Kenapa durasi tonton video saya rendah? Penonton banyak skip video saya? Retensi turun, video tidak direkomendasikan lagi dah akhirnya sepi penonton.

Setiap konten kreator ingin menjaga agar penonton tetap terlibat dalam video mereka. Pahami apa itu Retensi pada YouTube video, pelajari bagaimana meingkatkan retensi agar durasi tonton tinggi, dan hindari beberapa faktor yang dapat merusak retensi penonton.

Apa itu Retensi Tonton (pada Youtube Video)?

Retensi pada YouTube video mengacu pada sejauh mana penonton tetap terlibat dan terus menonton video Anda dari awal hingga akhir. Ini adalah metrik penting dalam analitik YouTube yang mengukur seberapa lama penonton menjaga minat mereka dalam video Anda. Retensi dapat diukur dalam berbagai cara, termasuk:

  • Retensi Menit: Ini mengukur berapa menit dari total durasi video yang rata-rata dilihat oleh penonton. Misalnya, jika video Anda berdurasi 10 menit dan retensi menitnya adalah 50%, itu berarti rata-rata penonton menonton sekitar 5 menit dari video tersebut sebelum meninggalkan.
  • Retensi Persentase: Ini mengukur persentase penonton yang tetap menonton video Anda sepanjang waktu. Misalnya, jika video Anda memiliki retensi persentase 60%, itu berarti 60% dari penonton awal tetap menonton hingga akhir video.

Retensi yang tinggi biasanya menunjukkan bahwa video Anda menarik perhatian penonton dan menyajikan konten yang mereka anggap bermanfaat, menarik, atau menghibur. Semakin tinggi retensi, semakin baik, karena YouTube cenderung mempromosikan video dengan retensi yang tinggi dalam hasil pencarian dan rekomendasi.

Tips Meningkatkan Retensi dan Durasi Tonton

Untuk meningkatkan retensi video Anda, penting untuk membuat konten yang menarik, relevan, dan mempertahankan minat penonton sepanjang video. Anda juga dapat memanfaatkan data analitik YouTube untuk memahami di mana penonton cenderung meninggalkan video Anda, sehingga Anda dapat memperbaiki konten dan strategi Anda.

Berikut adalah daftar tips untuk meningkatkan retensi pada video YouTube Anda:

1. Buat Judul dan Thumbnail yang Menarik tapi Relevan

Judul dan thumbnail yang menarik dapat menarik perhatian penonton potensial. Namun, selalu pastikan judul dan thumbnail sesuai dengan konten video. Jika judul dan thumbnail tidak sesuai dengan isi video, maka penonton akan segera skip dantutup video Anda.

2. Mulai dengan Isi yang Menarik

Jika penonton tidak tertarik dalam 15-30 detik pertama, mereka mungkin akan meninggalkan video. Mulailah dengan isi yang menarik atau sesuatu yang dapat menarik perhatian.

3. Buat Konten yang Relevan dan Berkualitas

Pastikan konten video Anda relevan dengan judulnya dan memberikan nilai tambah kepada penonton. Konten yang berkualitas akan membuat penonton ingin tetap menonton.

4. Gunakan Bahasa yang Mudah Dimengerti

Jangan menggunakan bahasa yang terlalu rumit atau teknis jika audiens Anda tidak terdiri dari ahli dalam bidang tersebut. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti agar penonton tidak merasa kewalahan.

5. Pertimbangkan Durasi Video

Perhatikan durasi video. Jangan membuat video terlalu panjang atau terlalu pendek. Sesuaikan dengan kompleksitas konten dan perhatian target audiens Anda. Minimal 6 menit, 8 menit ideal dan maksimal 12 menit.

6. Gunakan Cerita atau Narasi yang Menarik

Menggunakan cerita atau narasi yang kuat dapat membantu menjaga minat penonton sepanjang video. Cerita yang baik dapat membuat video lebih menarik. Sangat disarankan membuat skrip video.

7. Sertakan Klip atau Ilustrasi Visual

Gunakan gambar dan klip visual untuk mendukung apa yang Anda katakan. Ini dapat membantu menjelaskan konsep dan menjaga minat penonton.

8. Aktif Berinteraksi dengan Penonton

Mendorong komentar, like, dan berlangganan kanal Anda dapat membantu meningkatkan keterlibatan penonton. Tetapi jangan terlalu lebay dan monoton memohon like dan subscribe. Aktif berinteraksi dengan komentar juga bisa meningkatkan retensi.

9. Gunakan Musik dan Suara Latar yang Sesuai

Musik dan suara latar yang cocok dengan suasana video dapat meningkatkan kualitas dan daya tarik video.

10. Pasang Kartu dan Tautan yang Relevan

Jika Anda menggunakan kartu atau tautan di video Anda, pastikan bahwa mereka relevan dan ditempatkan dengan bijak, tidak mengganggu pengalaman menonton.

11. Evaluasi Data Analitik

Terus memantau data analitik YouTube Anda untuk memahami di mana penonton cenderung meninggalkan video Anda. Dengan informasi ini, Anda dapat melakukan perbaikan pada video-video selanjutnya.

12. Uji Berbagai Strategi

Cobalah berbagai strategi untuk memahami apa yang paling efektif untuk audiens Anda. Percobaan adalah kunci untuk meningkatkan retensi.

13. Pelajari dari Konten yang Sukses

Perhatikan video Anda yang telah berhasil dalam meningkatkan retensi. Identifikasi apa yang membuat video tersebut sukses dan coba terapkan pada video berikutnya.

14. Jaga Konten yang Konsisten

Konsistensi dalam gaya, suara, dan jadwal penayangan dapat membantu membangun basis penggemar yang setia.

15. Gunakan Analitik YouTube yang Tersedia

Manfaatkan alat analitik yang disediakan oleh YouTube untuk memahami data retensi Anda secara lebih mendalam.

Meningkatkan retensi memerlukan dedikasi dan eksperimen. Dengan menerapkan tips ini dan selalu mengikuti umpan balik penonton, Anda dapat mengoptimalkan video Anda untuk menjaga minat penonton sepanjang video.

Hal-hal yang Dapat Menurunkan Retensi Video Anda

Selain hal-hal yang dapat meningkatkan retensi, ada juga kesalahan-kesalahan yang perlu dihindari saat membuat video yang dapat menurunkan retensi. Diantaranya:

1. Penggunaan Intro yang Terlalu Lama

Baru play video langsung intro? Pasang intro boleh untuk memperkenalkan brand cnhannel, tapi jangan diawal banget. 

5 detik pertama itu seharusnya hook bukan intro! Setelah hook, penonton dibikin penasaran isi konten, barulah boleh intro.

Intro  pendek saja 1-5 detik, karena intro yang terlalu panjang dapat membuat penonton bosan dan kehilangan minat. 

Penonton YouTube ingin segera melihat konten yang dijanjikan, jadi hindari logo bumper atau intro yang terlalu panjang. Setelah logonya muncul, segera sampaikan konten yang menarik. 

Penonton tidak butuh intro yang berulang-ulang, jadi segera sampaikan yang mereka cari.

2. Konten yang Stagnan dan Monoton

Konten yang monoton, tanpa perubahan atau kejutan, dapat membuat penonton kehilangan minat. 

Konten yang menarik harus mampu menyajikan hal-hal yang mengejutkan, menegangkan, atau menyenangkan. 

Ini dapat dicapai melalui berbagai cara, seperti penggunaan angle kamera yang berbeda, akting yang menarik, cara berbicara yang memikat, urutan cerita yang menarik, dan pengeditan video yang dinamis.

Perubahan dalam video harus cukup ekstrim untuk mempertahankan minat penonton.

3. Kurangnya Sut atau Klip Video yang Dinamis

Video yang dinamis dengan banyak perubahan akan membuat penonton tertarik dan bertahan lebih lama. 

Jangan malas dalam proses pengambilan gambar. Setiap narasi atau suara harus didukung oleh gambar yang menarik. 

Jika perlu, tambahkan elemen-elemen seperti tulisan yang relevan untuk membuat video lebih hidup dan memiliki cerita yang kuat.

4. Permintaan Subscribe dan Like yang Membosankan

Mengajak penonton untuk berlangganan kanal atau memberikan like pada video adalah hal yang umum dilakukan oleh YouTuber. 

Namun, jika permintaan ini dilakukan dengan cara yang membosankan dan klise, penonton bisa kehilangan minat. 

Sebaiknya, gunakan kreativitas untuk mengajak penonton berinteraksi dengan video Anda. Misalnya, buat aksi atau momen yang dapat memprediksi permintaan tersebut agar lebih menarik.

5. Pemasangan Card yang Tidak Tepat

Pemasangan card adalah fitur yang berguna untuk mempromosikan video lain, tetapi jika tidak ditempatkan dengan benar, bisa mengalihkan perhatian penonton. 

Pemasangan kartu yang terlalu cepat atau terlalu awal dalam video dapat membuat penonton tergoda untuk mengklik kartu tersebut dan meninggalkan video yang sedang mereka tonton. 

Sebaiknya pasang kartu di atas 70% dari durasi video atau sesuaikan dengan data analitik untuk memastikan penonton tidak meninggalkan video terlalu awal.

6. Tidak Memahami Data Retensi

Menggunakan data analitik YouTube adalah kunci untuk memahami retensi penonton Anda. 

Data analitik dapat membantu Anda melihat di mana penonton cenderung meninggalkan video, momen penting yang mereka sukai, dan masalah yang perlu diperbaiki. 

Melengkapi data analitik dengan baik akan membantu Anda memahami bagaimana meningkatkan retensi penonton Anda.

Demikianlah beberapa faktor yang dapat menurunkan retensi penonton YouTube. Dengan memahami dan mengatasi masalah-masalah ini, Anda dapat meningkatkan pengalaman penonton dan membangun kanal YouTube yang lebih sukses. 

Ingatlah untuk selalu memonitor data analitik dan beradaptasi sesuai kebutuhan agar konten Anda tetap menarik bagi penonton.

Posting Komentar untuk "Apa itu YouTube Retention? Tips Meningkatkan Durasi Tonton dan Menghindari Penonton Skip Video"