Iklan Header

6 Cara Mengatasi Panas dan Fan Berisik Tak Wajar di Laptop Gaming Acer Nitro 5

Laptop gaming biasanya memang memiliki CPU (Central Processing Unit) atau yang sering disebut processor, serta GPU (Graphic Processing Unit) atau sering juga disebut VGA yang performa-nya sekelas dengan PC desktop.

Berbeda dengan CPU dan GPU pada laptop bisnis yang tipis-tipis, performanya jelas sudah dikurangi untuk meredam panas.

Disisi lain laptop vs PC desktop jelas berbeda dari ukurannya, kalau laptop ruangnya terbatas, sempit, dan compact. Sementara PC desktop lebih luas dan flexible sehingga lebih leluasa dalam hal peredaman panas karena bisa memasang cooling fan yang banyak dan heatsink yang besar.

Di laptop, khususnya laptop gaming masalah panas dan suara kipas yang berisik bagi yang sudah biasa menggunakannya ya dianggap wajar.

Ketika main games, suhu CPU dan GPU bisa mencapai 70-95 derajat Celcius. Yup, tidak usah kaget dan tidak perlu khawatir karena CPU dan GPU laptop bisa tahan panas hingga maksimal 100-105 derajat Celcius.

Semakin tinggi suhu CPU dan GPU biasanya semakin tinggi juga putaran fan dalam laptop, putarannya bisa mencapai 6000 RPM (Rotation per Minute). Pada kecepatan 4000 RPM saja suaranya sudah berisik dan cukup menggangu pendengaran, apalagi di 5000-6000 RPM.

Inilah beberapa cara untuk meredam panas yang sering dilakukan para pengguna laptop gaming:

 

1. Menambahkan Heatsink

Pada umumnya, laptop memiliki cooling system yang lebih fokus kepada CPU dan GPU saja. Biasanya dua komponen tersebut didinginkan heatsink yang terhubung melalui heatpipe lalu panasnya dibuang oleh kipas keluar. 

Contoh cooling system yang baik (Lenovo Legion 5), biasanya terdapat di laptop gaming kelas atas.

Di laptop gaming kelas atas biasanya heatsink besar menutup kemana-mana, tidak hanya CPU dan GPU tapi juga termasuk chipset motherboard. Bukan hanya itu, SSD dan RAM juga memiliki penutup yang terbuat dari aluminum untuk meredam panas. Dengan demikian seluruh sistem dapat dikondisikan penyebaran panasnya.

Contoh cooling system yang biasa saja, biasa terdapat di laptop gaming harga terjangkau seperti Asus TUF dan Acer Nitro 5:

Chipset motherboard itu fungsinya sebagai controller RAM, storage (SSD/HDD), dan komponen lain. Jadi upgrade manambah komponen RAM dan SSD/HDD juga akan menambah kerja si chipset. Semakin banyak komponen akan semakin berat kerjanya, maka akan menambah panas. Chipset ini memang bisa menahan panas hingga 100-105 derajat Celcius. Tapi ketika chipset ini panas maka udara panas akan menyebar juga ke area sekitarnya, termasuk akan menambah panas ke CPU dan GPU.

Jadi untuk meredam panas, disarankan tidak terlalu banyak menambah komponen. Cukup 1 SSD dan 2 RAM, atau idealnya 1 SSD NVMe + HDD/SSD SATA 2,5" + 2 RAM.

Selain itu, sangat disarankan menambah heatsink pada chipset, juga pada RAM dan SSD M.2.

Lebih baik lagi kalau kita upgrade tambah RAM dan SSD yang sudah memiliki heatsink bawaan, jadi tidak perlu nambah lagi. Contoh RAM Team Vulcan, dan SSD M.2 Adata XPG. Sehingga kita hanya perlu menambah heatsink di chipset saja.

Untuk heatsink chipset bisa digunakan heatsink Raspberry yang sudah ada perekatnya, atau custom dari lempengan tembaga yang tipis ditambah thermal adhesive untuk merekatkannya.

2. Cooling Pad

Sudah suatu hal yang umum, cooling pad yang tepat dapat menambah dingin suhu laptop. Ya, pastikan cooling pad tepat, fan yang meniup dari cooling pad harus masuk melalui ventilasi laptop dibawah.


3. Mengganti Pasta (Repaste) dan Membersihkan Fan

Jika suhu processor dan GPU sudah sering terlalu panas tidak wajar, dan laptop sudah mulai berumur. Disarankan Anda mengganti paste pada processor dan GPU. 

Caranya bongkar laptop, lalu lepaskan cooling system, bersihkan kipas, bersihkan pasta CPU dan GPU yang lama dan ganti pasta dengan yang baru. Untuk VRAM bisa dibiarkan jika masih layak atau ganti dengan thermal pad.

Thermal paste yang disarankan dan sering digunakan diantaranya ada Kingpin KPX, Grizzly Kryonaut atau Noctua NT-H1.

4. Undervolting

Dengan melakukan undervolting atau menurunkan tegangan pada CPU atau GPU juga dapat menurunkan panas.

Untuk CPU Intel bisa menggunakan software ThrottleStop atau Intel XTU. Sedangkan untuk CPU AMD Ryzen bisa menggunakan software Ryzen Controller.

Efek samping dari undervolting bisa mengakibatkan sistem crash, hang, dan BSOD (blue screen on death). Biasanya hanya itu, tidak akan mengakibatkan penurunan performa.

5. Underclocking

Kurang lebih sama seperti undervolting, underclocking ini berarti menurunkan clcok-speed CPU. Ini dapat meredam panas supaya CPU tidak terlalu bekerja keras, namun akan menurunkan perormanya.

6. AC

Masih kurang adem juga? Main di ruangan ber-AC atau pasang AC (Air Conditioner) di kamar Anda.

Laptop dingin, kipas jga tidak akan terlalu kencang dan berisik.

Sudah jam 1 dini hari guys, nanti saya tambah lagi jika ada yang kurang dan diperbaiki jika ada yang salah. Jika ada tambahan dan saran silahkan di komentar.

Posting Komentar untuk "6 Cara Mengatasi Panas dan Fan Berisik Tak Wajar di Laptop Gaming Acer Nitro 5"