Iklan Header

Apa Itu Root HP (Android)? Ini Cara Rooting Serta Kelebihan dan Kekurangannya

Gambaran Apa itu Root pada HP Android?

Root merupakan bahasa inggris yang artinya akar/sumber/urat. Kamu tau kan akar itu ada di dalam tanah, biasanya tidak terlihat, yang terlihat hanya batang pohon dan dedaunannya saja.

Pada HP yang terlihat penggunanya adalah permukaannya saja yang disebut UI (User Interface) yang sudah disediakan oleh vendor smartphone. Beberapa akses dibatasi untuk keamanan.

Rooting memungkinkan semua aplikasi yang diinstal pengguna menjalankan perintah istimewa yang biasanya tidak tersedia untuk perangkat dalam konfigurasi stok. Rooting diperlukan untuk operasi yang lebih maju dan berpotensi berbahaya termasuk memodifikasi atau menghapus file sistem, menghapus aplikasi pra-instal, dan akses tingkat rendah ke perangkat keras itu sendiri (me-boot ulang, mengontrol lampu status, atau mengkalibrasi ulang input sentuh.) 

Instalasi rooting biasa juga menginstal aplikasi Superuser, yang mengawasi aplikasi yang diberikan hak root atau superuser dengan meminta persetujuan dari pengguna sebelum memberikan izin tersebut. Operasi sekunder, membuka kunci verifikasi bootloader perangkat, diperlukan untuk menghapus atau mengganti sistem operasi yang diinstal.

Definisi Root menurut Wikipedia

Melakukan root adalah sebuah proses untuk mengizinkan pengguna ponsel pintar, tablet, dan peranti lain yang berjalan pada sistem operasi Android untuk mendapatkan kontrol yang lebih tinggi (dikenal dengan "akses root") pada berbagai subsistem Android. Karena Android menggunakan kernel Linux, proses ini memberikan akses ke dalam hak administratif seperti pada Linux atau sistem operasi yang mirip dengan Linux, seperti FreeBSD atau OS X.

Proses melakukan root ini dilakukan untuk mendapatkan hak akses lebih tinggi yang dibatasi oleh pabrik perangkat lunak pada beberapa peranti. Oleh karena itu, proses ini akan memberikan keleluasaan (atau hak akses) untuk mengganti aplikasi sistem dan pengaturannya, menjalankan aplikasi khusus yang membutuhkan izin administrator, atau menjalankan operasi lainnya yang tidak dapat dilakukan oleh pengguna Android biasa. Pada Android, proses melakukan root juga membantu penghapusan dan pengganti sistem operasi peranti secara penuh, umumnya dengan rilis terbaru dari sistem operasi tersebut.

Akses root kadang kala dibandingkan pula dengan perangkat jailbreak yang berjalan pada sistem operasi Apple iOS. Namun, terdapat beberapa konsep: jailbreak adalah melewati beberapa jenis larangan yang dibuat oleh Apple kepada pengguna peranti tersebut, termasuk mengubah sistem operasinya (dipaksakan oleh sebuah "locked bootloader"), memasang aplikasi yang tidak resmi diakui oleh Apple melalui pemasangan yang tidak biasa, dan memberikan hak akses lebih tinggi kepada pengguna. Hanya sedikit peranti Android yang mengunci bootloader mereka, dan sebagian penyedia seperti HTC,[1] Sony,[2] ASUS dan Google secara terbuka menyatakan bahwa mereka memberikan kemampuan kepada pengguna untuk membuka kunci perangkatnya, dan bahkan mengganti sistem operasi secara penuh. Sama halnya dengan kemampuan untuk memasang aplikasi dengan langkah yang tidak umum biasanya diizinkan pada perangkat Android tanpa membutuhkan hak akses root. (Wikipedia).

Kelebihan HP yang di Root

HP di root untuk apa? Kebanyakan orang mau melakukan rooting HP Android mereka biasanya untuk menginstal aplikasi yang membutuhkan akses ke sistem, custom ROM, menghapus aplikasi bawaan, dll.

Keuntungan dari rooting termasuk kemungkinan untuk kontrol penuh atas penampilan, rasa, dan perilaku perangkat. Karena superuser memiliki akses ke file sistem perangkat, semua aspek sistem operasi dapat disesuaikan dengan satu-satunya batasan adalah tingkat keahlian pengkodean. 

Keuntungan langsung yang diharapkan dari perangkat yang di-rooting meliputi yang berikut:

  • Dukungan untuk tema, memungkinkan semuanya diubah secara visual mulai dari warna dan jenis indikator status baterai hingga animasi booting yang muncul saat perangkat melakukan booting, bilah status, menu kontrol, tombol navigasi virtual di layar, dan banyak lagi.
  • Kontrol penuh atas kernel, yang, misalnya, memungkinkan overclocking dan underclocking CPU dan GPU.
  • Kontrol aplikasi penuh, termasuk kemampuan untuk sepenuhnya mencadangkan, memulihkan, atau mengedit aplikasi secara batch, atau menghapus bloatware yang sudah diinstal sebelumnya pada beberapa ponsel.
  • Proses tingkat sistem otomatis kustom melalui penggunaan aplikasi pihak ketiga.
  • Kemampuan untuk menginstal perangkat lunak (seperti Xposed, Magisk, SuperSU, BusyBox, dll.) yang memungkinkan tingkat kontrol tambahan pada perangkat yang di-rooting atau pengelolaan akses root.
  • Akses ke lebih banyak perintah shell Unix, baik mandiri maupun melalui Android Debug Bridge (ADB).
  • Kemampuan untuk melewati batasan oleh vendor atau Google, seperti penyimpanan terbatas, yang membahayakan akses sistem file dan kompatibilitas dengan aplikasi seluler pihak ketiga yang mapan seperti pengelola file.
  • Kemampuan manajemen tugas yang diperluas
    Kemampuan untuk menghentikan perilaku buruk dan/atau tugas sistem yang tidak responsif seperti pemindai media dan server kamera secara manual.
  • Kemampuan untuk menurunkan versi aplikasi secara langsung, tanpa mencopot pemasangan yang melibatkan penghapusan data pengguna. Penurunan versi mungkin diinginkan setelah pembaruan melanggar kompatibilitas dan/atau menghapus fungsionalitas yang berguna.
  • Kemampuan untuk mengontrol arus pengisian baterai, di mana pelambatan teknis yang tidak perlu yang dikenakan oleh sistem operasi saat layar menyala dapat dihilangkan. Di sisi lain, pengurangan arus mungkin diinginkan untuk memperpanjang umur baterai. API dapat bervariasi per vendor. Misalnya, pada perangkat Samsung Galaxy, ini dilakukan dengan menerapkan nilai ke file sistem /sys/devices/platform/sec-battery/power_supply/battery/siop_level, di mana 100 mewakili tingkat pengisian daya tertinggi yang didukung secara teknis.
  • Kemampuan untuk membatasi kapasitas pengisian untuk mengurangi keausan baterai.

Initinya bisa otak-atik settingan lebih detail. Dan itu tergantung skill/penetahuan pengguna juga.

Kekurangan Rooting HP

Proses rooting memberi Anda lebih banyak kebebasan, tetapi disisi lain melanggar pengaturan keamanan pabrikan. Ini berarti bahwa Kamu bukan satu-satunya yang dapat dengan mudah memanipulasi OS. Ponsel Kamu pada dasarnya menjadi lebih rentan terhadap malware dan peretasan. Berikut adalah faktor risikonya:

  • Rooting bisa salah dan mengakibatkan smartphone kamu bootloop.
    Teliti secara menyeluruh cara me-rooting ponsel Anda. Setiap model Android dapat memiliki proses rooting yang berbeda dan beberapa metode rooting di-patch dengan sangat cepat (sehingga tidak lagi berfungsi). Jika Kamu tidak yakin bagaimana melakukan root pada perangkat Kamu atau menggunakan perangkat lunak root Android, lebih baik serahkan kepada seseorang yang memiliki sedikit lebih banyak pengetahuan teknologi.
  • Garansi bisa void.
    Meskipun rooting tidak ilegal, produsen mencoba untuk melawannya. Mendapatkan akses root bisa membatalkan garansi. Jika sesuatu terjadi pada perangkat lunak atau perangkat keras kamu, maka kemungkinan tidak bisa klaim garansi.
  • Ponsel Kamu lebih rentan terhadap malware dan peretasan.
    Kamu mungkin mendapatkan akses ke lebih banyak aplikasi dan fitur, tetapi itu juga berarti harus sangat selektif dengan apa yang Kamu unduh di ponsel. Beberapa aplikasi mungkin berisi malware dan mencuri data sensitif Kamu seperti detail login, kata sandi, atau bahkan detail pembayaran. Orang lain bahkan mungkin memberi peretas akses penuh ke ponsel Kamu. Jika Kamu melakukan root, paling tidak yang harus Kamu lakukan adalah menggunakan antivirus yang baik dan layanan VPN.
  • Beberapa aplikasi rooting berbahaya.
    Kamu mungkin berpikir bahwa Kamu sedang 'membuka kunci' ponsel Kamu, tetapi pada kenyataannya Kamu mungkin mengunduh perangkat lunak rooting yang berisi malware. Tidak semua perangkat lunak dan firmware telah diuji, jadi Kamu mungkin memberi peretas akses penuh ke ponselmu dan data apa pun yang tersimpan di dalamnya.
  • Kamu mungkin kehilangan akses ke aplikasi keamanan tinggi.
    Beberapa aplikasi keamanan tinggi memeriksa apakah perangkat Kamu telah disusupi oleh peretas sebelum mengizinkan Kamu menggunakannya. Salah satu contohnya adalah Android Pay dan beberapa aplikasi banking lainnya. Jika Kamu tidak ingin kehilangan akses ke aplikasi ini, mungkin yang terbaik adalah tidak melakukan rooting. 

Apakah Melakukan Root Android Aman?

Jadi, apakah aman untuk me-root ponsel Kamu? Itu tergantung pada perangkat dan pengetahuan teknis Kamu, tetapi kami biasanya menyarankan untuk tidak melakukannya. Jika Kamu tahu apa yang Kamu lakukan dan bersedia menghadapi risiko kerusakan ponsel atau data Kamu — lakukanlah.

Melakukan root pada HP Kamu bisa membawa beberapa risiko, termasuk:

  • Menghilangkan garansi: Sebagian besar pabrikan dan operator seluler tidak akan menerima klaim garansi untuk perangkat yang telah di-root.
  • Berpotensi merusak sistem: Jika proses root tidak dilakukan dengan benar, ini bisa berdampak pada stabilitas sistem.
  • Menyebabkan Android tidak stabil: Sebuah sistem yang tidak stabil bisa mengakibatkan crash atau restart secara acak.
  • Keamanan menurun: Perangkat yang telah di-root lebih rentan terhadap virus dan ancaman malware.
  • Masalah update sistem: Beberapa update mungkin tidak kompatibel dengan perangkat yang telah di-root dan bisa menyebabkan masalah.
  • Beberapa aplikasi bisa bermasalah atau menolak untuk menjalankan aplikasi tersebut demi keamanan, semisal aplikasi mBanking.
  • Android Mati (Brick): Ini adalah risiko terburuk dari semua proses root dimana ponsel menjadi tidak berfungsi.

Penting juga untuk menentukan apakah Kamu benar-benar perlu melakukan root pada ponselmu?

Jika sudah yakin mau nge-root perangkat Kamu, silahkaan lanjut membaca..

Cara root hp Android dengan PC/Laptop

Berikut ini adalah cara melakukan root pada perangkat Android menggunakan PC/Laptop. Meskipun ada cara lain untuk melakukan root tanpa menggunakan PC, tetapi dengan metode ini tetap merupakan alternatif yang dapat dipertimbangkan. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

RootGenius PC

RootGenius adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan root pada perangkat Android baik melalui PC maupun melalui perangkat Android itu sendiri. 

Untuk menggunakan aplikasi ini, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan:

  1. Unduh aplikasi RootGenius dari situs web rootgenius.com.
  2. Install aplikasi RootGenius dan jalankan aplikasi tersebut.
  3. Sambungkan perangkat Android dengan PC menggunakan kabel data.
  4. Matikan antivirus yang terpasang pada PC karena aplikasi RootGenius mungkin akan terdeteksi sebagai perangkat lunak berbahaya.
  5. Tunggu hingga muncul notifikasi konektivitas dari RootGenius.
  6. Centang kotak "Saya menerima persetujuan Pengguna" dan klik "Root it".
  7. Tunggu hingga proses root selesai.
  8. Setelah selesai, lepaskan kabel data dan buka menu pada perangkat Android, pastikan bahwa aplikasi bernama Kinguser terdapat di sana.

KingRoot PC

Selain menggunakan aplikasi, KingRoot juga dapat digunakan untuk melakukan root pada perangkat Android melalui PC. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Unduh aplikasi KingRoot dari situs web kingoapp.com.
  2. Install aplikasi KingRoot dan jalankan aplikasi tersebut.
  3. Sambungkan perangkat Android dengan PC menggunakan kabel data.
  4. Tunggu hingga muncul notifikasi konektivitas dari KingRoot.
  5. Klik "Root" dan tunggu hingga proses selesai. Ketika proses telah selesai, akan muncul pesan "Root Finished".
  6. Setelah selesai, lepaskan kabel data dan buka menu pada perangkat Android, pastikan bahwa aplikasi bernama Kingo Superuser terdapat di sana.

Cara Root HP Android Tanpa Menggunakan PC

Meng-root hp Android bisa dilakukan dengan mudah tanpa harus menggunakan PC. Ada tiga cara yang dapat dilakukan yaitu menggunakan FramaRoot, Root Genius, atau KingRoot. Berikut ini adalah penjelasan mengenai ketiga cara tersebut:

FramaRoot

Menggunakan FramaRoot, kamu bisa melakukan root hp hanya dengan sekali klik saja. Berikut adalah langkah-langkah cara root hp Android menggunakan FramaRoot:

  1. Unduh aplikasi FramaRoot dari https://framaroot-app.com/.
  2. Buka aplikasi FramaRoot, pilih antara Instal SuperSU atau Superuser sesuai dengan keinginanmu.
  3. Selanjutnya, akan muncul pilihan Aragorn dan Gandalf (dua nama karakter film Lord of The Rings). Meskipun keduanya tidak berbeda, sebaiknya pilih Gandalf.
  4. Proses root akan langsung berjalan dan tunggu hingga semua proses selesai. Kamu akan menerima pemberitahuan ketika root berhasil dilakukan.
  5. Terakhir, restart hp Android dan pastikan aplikasi SuperSU atau Superuser sudah muncul di daftar aplikasi.

Root Genius

Cara root hp dengan Root Genius tidak jauh berbeda dengan menggunakan FramaRoot. Berikut adalah langkah-langkah cara root hp Android menggunakan Root Genius:

  1. Unduh aplikasi RootGenius di https://www.rootgenius.com/.
  2. Buka aplikasi RootGenius dan klik gambar lingkaran.
  3. Akan muncul kotak yang mengungkapkan untuk menginstal aplikasi ini, lakukan instalasi sesuai instruksi.
  4. Setelah itu, kamu dapat mengubah pengguna menjadi raja setelah proses root selesai.

KingRoot

KingRoot adalah aplikasi root Android terbaik saat ini karena telah mendukung lebih dari 100.000 jenis smartphone untuk dapat di-root. Berikut adalah langkah-langkah cara root hp Android menggunakan KingRoot:

  1. Unduh aplikasi root KingRoot di https://kingrootapp.net/.
  2. Langsung instal aplikasi root KingRoot di hp Android.
  3. Klik tombol cek yang ada di aplikasi KingRoot untuk memulai proses pengecekan. Aplikasi ini akan mengecek apakah metode eksekusi root dapat dijalankan atau tidak.
  4. Jika bisa, maka hp Android kamu dapat di-root oleh KingRoot.

Demikianlah tiga cara mudah untuk melakukan root pada hp Android tanpa menggunakan PC.

Itulah beberapa hal penting mengenai Root HP. Sebelum melakukan rooting HP, sebaiknya faham dulu maksud dari root itu. Amati kelebihan dan kekurangannya, serta ketahui juga bahwa resiko sistem keamanan menurun.

Un-root (Menghapus Root)

Oh iya, setelah di root apakah bisa dikembalikan lagi seperti semula? Tentu saja bisa, proses tersebut disebut sebagai Unroot.

Berikut adalah cara unroot perangkat Android menggunakan KingRoot. Meskipun KingRoot adalah aplikasi root, namun fitur unroot juga tersedia pada aplikasi ini. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Instal aplikasi KingRoot dari situs resmi.
  2. Jalankan aplikasi KingRoot.
  3. Ketuk tiga titik pada pojok kanan atas, kemudian pilih "Settings".
  4. Pilih "Uninstall KingRoot".
  5. Selanjutnya, pilih "Continue" dan "OK".
  6. Tunggu beberapa saat hingga proses selesai.
  7. Setelah proses selesai, akses root pada perangkat Android Anda akan hilang.
  8. Restart perangkat Android untuk memulai ulang tanpa akses root.

Selain dengan aplikasi KingRoot juga tentu masih banyak aplikasi lain untuk melakukan unroot, seperti SuperSu dan Magisk. Atau tanpa aplikasi juga bisa dengan cara menyetel ulang ponsel ke setelan pabrik.

Nah, itulah semua hal penting tentang root HP. Semoga bermanfaat!

Posting Komentar untuk "Apa Itu Root HP (Android)? Ini Cara Rooting Serta Kelebihan dan Kekurangannya"