Apa Itu Intel Evo? Laptop Bagus Paling Portabel dan Tahan Lama Punya Logo Ini

Berawal dari "Project Athena" perusahaan Intel, serangkaian persyaratan baru dengan nama yang lebih ramah konsumen ini menantang pembuat laptop untuk memproduksi laptop Windows paling efisien di masa depan.

Bersamaan dengan pengumuman Intel tentang prosesor mobile "Tiger Lake" generasi ke-11, raksasa chip tersebut menguraikan inisiatif Intel Evo-nya. Sebelumnya bernama "Project Athena", Evo membuat sketsa cetak biru untuk apa yang dianggap perusahaan sebagai laptop premium ideal, berdasarkan penelitian ekstensif tentang bagaimana pengguna benar-benar menggunakan laptop mereka dan apa yang paling penting bagi mereka.

"Evo" adalah rebranding pemasaran dan evolusi Project Athena, seperangkat pedoman yang ada untuk produsen mitra Intel yang berupaya menciptakan laptop tipis, tahan lama, dan efisien. Nama baru ini lebih ramah konsumen (dan secara teoritis akan terlihat pada stiker yang muncul di laptop di masa mendatang), tetapi tujuan utamanya tetap sama. 

Laptop Baru, Aturan Baru

Bayangkan Evo sebagai Project Athena versi 2.0, dengan fitur-fitur yang diperbarui sekarang setelah landasannya dibuat. Tapi apa sebenarnya pedoman baru ini? Secara umum, tujuannya adalah masa pakai baterai praktis untuk dunia nyata, hidup seketika dari mode sleep, pengisian baterai cepat, dan hadirnya konektivitas modern.

Lebih khusus lagi, untuk memenuhi syarat sebagai laptop Evo, mesin harus memenuhi sejumlah persyaratan kinerja dan fitur:

• Masa pakai baterai minimal sembilan jam, dengan asumsi layar FullHD 1080p
• Bangun dari mode sleep dalam waktu kurang dari satu detik
• Kemampuan untuk mengisi ulang baterai yang cepat, setidaknya untuk bisa dipakai empat jam, dalam waktu kurang dari 30 menit
• Konektivitas Wi-Fi 6 dan Thunderbolt 4

Intel ingin laptop yang sesuai dengan Evo mencapai kondisi terkait kinerja di atas dalam lingkungan penggunaan biasa. Itu termasuk penggunaan berat aplikasi lokal dan cloud, dengan banyak halaman web dibuka sekaligus, semua saat menggunakan Wi-Fi dan layar dengan kecerahan 250 nits.

Faktor desain fisik juga ikut mepengaruhi Evo. Intel mencatat bahwa ia memberi mitranya pedoman desain bezel tipis untuk memaksimalkan area layar sekaligus mengurangi tapak. (Persyaratan ini dinyatakan sebagai rasio screen-to-body.)

Panduan sistem Evo juga mengamanatkan penggunaan prosesor Intel Core i5 dan i7 Tiger Lake kelas atas, yang menggunakan grafis terintegrasi Iris Xe. Perusahaan membuat beberapa klaim kinerja yang menjanjikan tentang Iris Xe sebelumnya, mengklaimnya berada di atas grafis terintegrasi Radeon AMD terbaik saat ini dalam prosesor mobile Ryzen-nya, dan bahkan dapat bersaing dengan beberapa chip khusus GeForce MX model terbaru dalam game.

Warisan Athena

Laptop telah membuat kemajuan besar dalam beberapa tahun terakhir dalam hal portabilitas, daya, dan masa pakai baterai, meskipun sulit untuk mengkreditkan itu ke Project Athena semata-mata atau secara langsung. Apakah laptop yang secara teknis memenuhi syarat sebagai laptop yang disetujui Athena atau tidak menjadi agak kabur, bahkan untuk reviewer teknologi. Dan itu bukanlah sesuatu yang disadari oleh sebagian besar pembeli laptop. Tujuannya selalu lebih dari sekadar industri membuat laptop lebih portabel dan bertahan lebih lama.

Intel menggunakan Project Athena sebagai panduan internalnya untuk memberi pengguna apa yang mereka butuhkan dalam penggunaan di dunia nyata, dan semangat yang sama terlihat dalam cara tim membahas Evo.

Intel Evo tentu akan terus melakukan inovasi.

Intinya, Jika Anda awam dengan spesifikasi laptop dan ingin membeli laptop berbasis Intel, maka dengan melihat logo Evo pada laptop bisa dikatakan itu laptop sudah bagus. Setidaknya sudah memiliki standar laptop premium yang ideal.

Kecuali untuk laptop gaming ya, karena standarnya laptop gaming cukup tebal dan baterainya tidak akan bertahan diatas 9 jam.

Untuk penjelasan lain, bisa Anda lihat di video berikut ini tentang laptop yang sudah memiliki logo Evo:

Sumber: PC Mag, Intel, GadgetIn.